10 Desember 2008

mengoptimalkan perkembangan gerakan motorik bayi 0-12 bln

Tumbuh kembang seorang anak di tahun pertamanya memang sangat menakjubkan. Bayangkan saja, dari seorang bayi yg tak berdaya ketika
lahir, ia akan memiliki sejumlah kepandaian yg mempesonakan kita, kedua orang tuanya.

Awalnya, tubuh bayinya yg mungil memang hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya. Pada saat ini, refleks tubuhnyalah yg bekerja sempurna. Ya, perkembangan bayi memang diawali dengan gerakan refleks, yaitu gerakan-gerakan yg terjadi secara otomatis, tanpa disadari.

Seiring dengan menghilangnya kemampuan refleks bayi, secara bertahap kemampuan motoriknya berkembang. Ia tidak saja mampu mengangkat kepala dan membalikkan tubuhnya, tetapi juga mencoba merangkak. Lalu dengan bertambhanya usia, si kecil kemudian akan mampu duduk, merangkak, berdiri, lalu..berjalan !

Nah, agar ketrampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang optimal,
sebagai orang tua kita perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimuli atau rangsangan yg tepat sesuai tahap perkembangannya tersebut. Dengan semikian, bila terjadi keterlambatan atau gangguan pada ketrampilan motorik si kecil, bisa segera terdeteksi dan dikoreksi.

Tahap-tahap Perkembangan Motorik

Pada dasarnya, yg dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Secara umum, perkembangan motor dibagi menjadi dua yaitu motor kasar dan motor halus.

Motor kasar adalah bagian dari aktivitas motor yg melibatkan ketrampilan otot-otot besar. Gerakan-gerakan seperti tengkurap, duduk, merangkak, dan mengangkat leher adalah bagian dari aktivitas motor kasar. Gerakan inilah yg pertama terjadi pada tahun pertama usia anak.

Sedangkan motor halus merupakan aktivitas ketrampilan yg melibatkan gerakan otot-otot kecil. Menggambar, meronce manik-manik, menulis dan makan adalah contoh beberapa gerakan motor halus. Kemampuan motor halus ini berkembang setelah kemampuan motor kasar si kecil berkembang optimal.

Yang perlu diingat, sebagai makhluk kecil yg “tak berdaya”, bayi sangat tergantung kepada orang lain. Karena itu, dalam perkembangan motor kasarnya, si kecil sangat memerlukan bantuan orang lain, khususnya kedua orang tuanya.

A. Usia 0-3 bulan.
Sampai kurang lebih usia 3 bulan, gerakan refleks yg memang sudah terjadi pada saat ia masih ada dalam kandungan masih dominan. Ini adalah gerakan di luar kesadaran si bayi, tidak terkoordinasi dan merupakan gerak primitif. Gerak motor kasar ini muncul jika gerak refleks sikecil telah hilang. Gerakan refleks yg muncul pada bayi adalah :

Refleks hisap
Perhatikan bila Anda menyentuh putting susu ke ujung mulut bayi, maka otomatis ia akan melakukan gerakan menghisap

Refleks genggam
Bila Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya, si kecil otomatis akan menggenggam jari Anda

Refleks leher (tonic neck refklex)
Pada posisi terlentang, jika kepala bayi menoleh ke satu sisi maka terjadi ekstensi atau peningkatan tonus (kekuatan otot) pada lengan dan tungkai sisi tersebut

Rooting reflex
Jika pipi bayi disentuh, kepala akan menoleh ke arah stimulus dan mulut terbuka.

Ada satu refleks lain yg diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertama kehidupannya, yaitu refleks moro. Berebda dengan refleks lainnya yg termasuk kategori gerakan motor, refleks moro ini menurut para ahli sebetulnya termasuk reaksi emosional yg timbul dari kemauan atau kesadaran si bayi.

Refleks moro ini timbul kalau bayi dikagetkan secara tiba-tiba atau mendengar suara keras, bayi melakukan gerakan refleks, yaitu melengkungkan badan (bagian punggung) dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi sesaat ini biasanya diiringi dengan tangisan yg keras. Tetapi Anda tidak usah khawatir dengan kondisi ini, karena refleks moro akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yg singkat.

Pada bulan ke-2 dan 3 gerakan refleks bayi akan mulai menghilang. Kini mulai muncul gerak motor kasar. Gerak ini tentu saja lebih terarah, seperti dapat dilihat pada gerakan otot lehernya. Ia kini dapat mengangkat kepalanya karena otot lehernya semakin kuat. Bila tengkurap, si kecil akan mengangkat kepalanya. Bukan itu saja, bila didudukkan, bayi usia inipun sudah dapat menegakkan kepalanya

Tabel : Perkembangan & Rangsangan Motor Bayi Usia 0-3 Bulan

Perkembangan motor kasar Rangsangan yg diberikan :
Tangan dan kaki bergerak aktif
Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap Membaringkan bayi dalam posisi tengkurap
Dalam posisi tengkurap dapat mengangkat dada (masuk usia 3 bulan)
Panggil namanya atau bertepuk tangan sambil tersenyum padanya
Kepala tegak ketika didudukkan Melatihnya duduk

B. Usia 4-6 bulan

Setelah gerak reflek menghilang dan gerak motorik mulai muncul, maka aktivitas si kecil makin bermacam-macam. Pada usia 4 bulan, misalnya, si kecil sudah dapat tengkurap dan terlentang, menumpu badan pada kaki, serta dada terangkat menumpu pada lengan.

Di bulan ke-5 usianya, gerakan beyi semakin bervariasi. Otot leher dan otot tangan bayi, misalnya, semakin menguat. Ia kini sudah pandai berputar dengan menggunakan tangannya. Ketika diletakkan terlentang, ia menggunakan tangannya untuk mendorong dna berguling membalikkan badannya.

Bukan hanya berguling. Kini kaki si kecilpun semakin lincah beraktivitas. Ia akan sering menendang, menggeserkan kaki atau mendorong-dorongkan kakinya. Seiring dengan makin lincahnya gerakan kaki si kecil, otot leher dan punggungnya pun menjadi lebih kuat. Mulai usia 6 bulan bayi kini mulai belajar duduk tanpa pegangan, walapun untuk ini ia masih harus dibantu. Dengan bantuan Anda ia dapat duduk selama beberapa saat.

Pada bulan ke-6 timbul suatu kepandaian lain dari si kecil yg dapat membuat orang tua merasa “frustasi”. Di bulan ke-6 ini ia mulai senang melempar dan menjatuhkan mainan atau benda-benda yg ada di sekitarnya.
Terkadang, bayi menangis karena tidak dapat menemukan benda yg dapat dijatuhkan atau dilemparnya. Kesenangan baru si kecil ini mungkin membuat anda merasa jengkel karena setiap kali anda memungut benda yg dibuangnya, seletika itu pula ia melemparkannya kembali. Tetapi ingatlah, kegiatan ini merupakan cara si kecil untuk mengembangkan persepsinya terhadap ruang

Tabel : Perkembangan & Rangsang Motorik Bayi Usia 4-6 Bulan

Perkembangan Motor Kasar Rangsangan yg Diberikan :
Tengkurap dan terlentang sendiri.
Membalikkan badan. Sering meletakkan bayi dalam posisi tengkurap
Bila si kecil sedang tengkurap, balikkan tubuhnya. Atau sebaliknya, bila ia telentang balikkan badannya hingga ia tengkurap Menumpu badan pada kaki bila dipegang pada ketiak (diberdirikan).
Melempar atau menjatuhkan benda-benda yg dapat digenggamnya.
Bisa duduk sendiri tanpa pegangan. Beri mainan dari plastik yg dapat digenggam, dilempar dan dijatuhkan, seperti mainan berbunyi yg tidak mudah pecah, kubus-kubus kayu, cangkir plastik atau bola
Bisa duduk sendiri tanpa pegangan
Dudukkan anak di pangkuan dengan menghadap keluar dan bersandar pada perut Anda. Lalu, pegang mainan (kerincingan) pada jarak penglihatannya. Usahakan agar si kecil tertarik sehingga ia berusaha meraihnya. Bila ia tertarik dan ingin meraih kerincingan tersebut, jauhkan si kecil sedikit demi sedikit sampai si kecil tidak bersandar lagi

C. Usia 7-9 bulan

Di bulan ke-7 ini bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Ketrampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya, misalnya saat ia diberdirikan di pangkuan kita si kecil pasti akan meloncat-loncat gembira menggoyang-goyangkan kedua kakinya.

Merangkak merupakan aktivitas menonjol yg banyak mendapat sorotan dari orang tua. Di usia ke-8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak membuat si kecil senang “berjalan” kesana kemari.

Selain itu otot punggung dan bahu si kecil sudah semakin terkontrol.
Oleh karena itu ia kini bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari kedua orangtuanya. Selain duduk tanpa dibantu anak usia 8 bulan juga mulai dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Dengan latihan berdiri ini si kecil sebetulnya melatih perkembangan otot kakinya. Ia jadi senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang. Kekuatan ototnya ini akan membantunya merangkak dengan cepat.

Tahap selanjutnya, bayi akan berlatih berdiri dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Lihatlah ketika ia tengkurap atau merangkak, kedua tangannya akan berusaha memegang meja atau kursi kecil. Lalu sambil berpegangan, secara perlahan ia akan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Dari berdiri ia pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan.

Tahap selanjutnya adalah merambat. Jika ia sudha pandai berdiri sambil berpegangan, kedua tangan yg bertumpu akan bergeser ke samping, diikuti oleh kakinya. Tetapi di usia ke-8 bulan ini si kecil belum mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Karena itu jangan membiarkan si kecil tanpa pengawasan.

Di usia 9 bulan kepandaian si kecil dalam belajar berjalan sudah semakin pintar. Jika anda memegang kedua tangannya ia akan berlatih menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya. Pada saat ini si kecil semakin giat melatih oto-otot kakinya sehingga dapat cepat berjalan. Seiring dengan latihan jalannya bayi juga semakin “aksi” memperlihatkan kepandaian merangkak yg sudah ditunjukkan di usianya yg ke-8.

Tabel : Perkembangan & Rangsan Motor Bayi Usia 7-9 Bulan

Perkembangan Motor Kasar Rangsangan yg diberikan Bila digendong dan diberdirikan dipangkuan anda, bayi akan meloncat-loncat.

Senang mengakat dan menurunkan bokong serta punggungnya Sering-seringlah ia diberdirikan di pangkuan anda. Jangan takut tungkainya akan bengkok atau patah karena sebetulnya ia sedang melatih kekuatan kakinya untuk menahan berat badannya Bayi sudah dapat berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada meja atau kursi, lalu menggeser kakinya satu persatu ke arah samping

Merangkak

Bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya. Selain duduk tanpa dibantu, anak usia 8 bulan dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri Beri meja atau bangku yang rendah

Pegang kedua pinggang bayi dan gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri

Melatihnya merangkak dengan meletakkan bayi di ruangan yg luas (dan bersih) yg memungkinkan si kecil berjalan merangkak kesana kemari. Letakkan mainan, misalnya bola, dan mainkan bola tersebut agar si kecil tertarik untuk mengambilnya. Si kecil akan berusaha mendapatkan bola tersebut dengan cara merangkak. Jika ia sudah mendapatkannya beri pujian dan katakan bahwa ia pintar. Tetapi tetap awasi, mungkin di sekitar ruangan ada benda-benda yg berbahaya, seperti stop kontak.

Si kecil mulai belajar berjalan Sering-seringlah melatih si kecil jalan dengan cara memegang kedua tangannya lalu biarkan ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat. Beri ciuman pada pipi si kecil bila ia berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih bersemangat lagi berlatih jalan

Duduk tanpa bantuan

D. Usia 10-12 bulan

Menjelang usianya satu tahun, kepandaian serta ketrampilan bayi makin berkembang. Tonggak kepandaian motor kasarnya yg paling menonjol pada usia ini adalah semakin mahirnya ia melangkahkan kakinya. Kini si kecil semakin rajin melangkahkan kakinya ke samping sambil berpegangan pada perabot rumah tangga. :Jatuh bangun” adalah hal yg biasa yg akan dialami bayi dalam mengoptimalkan kemampuan jalannya. Oleh karena itu, sekali lagi, keamanan di sekitar anak harus terjaga.

Di usia 10 bulan bayi sudah dapat duduk tanpa bantuan. Dengan menggunakan kekuatan otot lengan dan bahunya si kecil juga mulai mampu membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri. Semua ketrampilan ini bisa dilakukan bayi karena ia semakin pandai mengontrol otot punggung dan bahu. Selain membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri si kecil juga senang melakukan aktivitas bangkit dari duduk untuk kemudian duduk kembali.

Mulai usianya yg ke-11 bulan, yg paling menonjoldalam kemampuan motor kasar si kecil adalah dapar berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Pada saat ini tampaknya si kecil suka berdiri tanpa bantuan apapun. Hal ini terjadi karena kontrol dirinya akan keseimbangan semakin berkembang, sehingga membuat si kecil terbiasa berdiri di atas kedua kakinya.

Dalam melakukan aktivitas berlatih berdri tanpa bantuan ini, si kecil akan meluruskan tungkainya dari posisi tengkurap atau duduk. Lalu ia akan mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada kedua telapak tangannya.
Kesenangan barunya ini membuat bayi “malas” untuk duduk kembali. Kalaupun ingin kembali ke posisi duduk, ia akan berpegangan pada meja. Lagipula si kecil kini sudah dapat berdiri tegak 900 secara gagah dan dilanjutkannya denganberjalan dua tiga langkah yg akan dicobanya lagi terus menerus untuk meyakinkan dirinya, bahwa ia sekarang dapat menapak dunia tanpa bantuan siapapun.

Selain sudah dapat berdiri sendiri, si kecil kini akan menjadi tukang panjat. Sekarang ia akan mencoba memanjat barang-barang yg tampaknya menarik untuk didaki seperti meja, kursi dan tangga. Jika menemukan barang yg dapat dipanjat dengan lincah si kecil akan memanjatnya. Oleh karena itu jangan tinggalkan si kecil memanjat tanpa pengawasan.

Memasuki usia 12 bulan sebagian besar bayi telah siap untuk jalan walau kelihatan masih limbung. Berjalan merupakan pengalaman baru yg amat mengasyikkan. Namun kadang-kadang si kecil memilih merangkak ketika bermain, mungkin karena aktivitas ini dapat membuatnya bergerak lebih cepat.

Berjalan merupakan aktivitas yg memukau dan dianggap oleh banyak orang sebagai satu tonggak bersejarah dalam perkembangan fisik anak. Dapat berjalan merupakan pencapaian puncak dari aktivitas motor kasar.

Tabel : Perkembangan & Rangsangan Motor Bayi Usia 10-12 Bulan

Perkembangan Motor Kasar Rangsangan yg diberikan Bangkit untuk berdiri

Bangkit lalu duduk Dudukkan bayi di permukaan seperti lantai atau kasur, dan biarkan ia mencoba sendiri untuk berdiri atau bangkit untuk kemudian duduk sendiri Mulai mampu memanjat ketinggian 15-30 cm

Berdiri tegak 90derajat di tempat dalam waktu sekitar 2 detik tanpa pegangan
Dudukkan bayi di lantai dan beri mainan yg disukainya. Ambil mainan tersebut dan letakkan di tempat yg lebih tinggi. Usahakan ia melihat mainan tersebut dipindahkan dan katakan “Ambil nak”, sambil menepuk-nepuk tempat tersebut. Anak akan berusaha meraih mainan tersebut dengan merambat, lalu memanjat tempat tinggi tersebut. Dampingi anak dari belakangsambil beri dorongan. Jika ia menemukan kesulitan bantu dengan mendorong pantatnya.
Mulai dapat berjalan walau masih 2-3 langkah dan kemudian jatuh terduduk karena keseimbangannya belum sempurna.

Ketika sudah melai berjalan, langkah si kecil masih limbung.

Sudah dapat berjalan.

Kadang-kadang walaupun sudah dapat berjalan si keicl masih suka
merangkak, karena aktivitas ini berlangsung lebih cepat, ap jika ia
menginginkan sesuatu benda yg jauh untuk dijangkaunya Sekali-kali
ajaklah si keicl berjalan di luar ruangan, misalnya di halaman rumah
atau taman. Ia membutuhkan ruang yg luas untuk mencoba kaki-kakinya
bergerak lincah.

Biarkan ia menjelajah ruangan dengan kakinya tanpa dipegang, yg penting awasi agar ia tidak membentur benda keras seperti ujung meja

Tiap Anak Berbeda

Sebagai orang tua hal penting yg harus anda sadari adalah bahwa
kemampuan motor kasar setiap anak berbeda. Memang sebagian besar anak sudah dapat berjalan pada usia 12 bulan, misalnya. Akan tetapi bukan tidak mungkin ada anak yg sudha dapt berjalan dengan baik saat berusia 8 bulan, atau sebaliknya, ada anak yg baru dapat berjalan pada usia 14 bulan. Yang penting anda amati dalam fase berjalan ini adalah, anak banyak melatih dirinya sendiri sebelum belajar berjalan. Misalnya saja di usia 10 bulan ia sudah dapat melangakkan kakinya sambil tangannya anda pegang (fase latihan berjalan). Itu artinya ia memiliki kemampuan untuk dapat berjalan. Hanya saja, mungkin ia membutuhkan waktu lebih banyak dari anak lainnya untuk sampai pada tahap proses berjalan tanpa bantuan.

Memang hal yg sulit untuk membedakan apakah perkembangan motor kasar si kecil sudah termasuk mnormal atau tidak, karna laju perkembangan setiap anak berbeda. Yang penting bagi anda adalah, memantau perkembangan motor anak, apakah terlambat atau sesuai jadwal

Bila ada keterlambatan maka hal inilah yg perlu diperhatikan dengan seksama. Karena ada kemungkinan jika perkembangan motor anak sudah terlambat sejak awal, maka keterlambatan itu akan merembet pada perkembangan motor lainnya. Misalnya saja bayi berusia 5 bulan masih mengepalkan tangannya saat digendong dan membanting-bantingkan dirinya ke belakang, curigailah bawah hal ini bukan keterlambatan yg normal.

Jika Perkembangan Motor Terlambat

Sebenarnya anda dapat mendeteksi keterlambatan motorik aksar anak.
Gejala-gejala tersebut antara lain :

a. Bayi terlalu kaku atau terlalu lemah

Perhatikanlah apabila si kecil terus berbaring tanpa melakukan gerakan apapun serta kepalanya tidak dapat diangkat saat digendong. Ini menunjukkan motorik aksar si kecil terlalu lemah.

b. Gerak anak kurang aktif

Perhatikan bila gerak anak kurang aktif jika dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya pada usia 6 bulan belum dapat tengkurap.

Kapan Kita Perlu Waspada ?

a. Ukuran kepala abnormal

Anak yg kepalanya terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya kasus Hidrosefalus (cairan menimbun dalam otak) atau mikrosefalus (kepala kecil akrena otak tidak tumbuh dengan maksimal)

b. Proses persalinan tidak mulus

Proses kelahiran sulit misalnya persalinan macet (bayi tidak dapat keluar sehingga bayi tidak langsung menangis) ini juga dapat mengganggu perkembangan motor kasar si kecil 

Penyebab keterlambatan motor kasar.

Penyebab ketelambatan motor kasar, menunjukkan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat seperti Celebral Palsy (gangguan sistem motorik yg disebabkan oleh kerusakan bagian otak yg mengatur otot-otot tubuh), perdarahan otak, benturan (trauma) kepala yg berat, adanya kelainan sumsum tulang belakang, penyakit saraf tepi, atau Poliomielitis yg menyebabkan kelumpuhan, dan terakhir Distrofia Muskulorum atau penyakit otot.

Faktor penghambat lainnya.
Selain berbagi penyebab keterlambatan motorik kasar anak, ada juga faktor-faktor yg dapat mengahambat motorik aksar anak, yaitu :

Trauma di kepala, misalnya akibat kelahiran yg sulit 
Anak yg memiliki intelegensia rendah
Kelahiran prematur

Anak kekurangan gizi sehingga otot-otot tubuhnya tidak berkembang dengan baik dan ia tidka memiliki tenaga yg cukup untuk melakukan aktivitas

Anak yg sangat behati-hati ketika belajar berjalan. Anak takut jatuh atau cedera, padahal ia sudah dapat berjalan sambil dipegang tangannya.
Tetapi kalau pegangannya lepas si kecil akan mogok berjalan dan langsung duduk.

Orangtua yg terlalu protekftif (melindungi) sehingga menghambat anak untuk melatih ketrampilan motorik kasarnya.

Cara Mengatasi Keterlambatan

Jika memang ditemukan adanya keterlambatan dalam perkembangan motor kasar si kecil, harus segera ditelusuri penyebabnya sebelum menentukan apa yg harus dilakukan. Bila penyebabnya karena masalah perbedaan pola asuh (terhadap jenis kelamina anak) atau orangtua yg terlalu protekftif, maka pertama-tama yg harus diubah adalah sikpa orang tua. Orang tua harus membiarkan anak bergerak bebas sebatas tidka membahayakan si kecil. Dengan upaya ini si kecil semakin terpicu untuk melatih semua tahap perkembangan motor kasarnya.

Tetapi kalau penyebab keterlambatan tersebut karena kelainan tubuh tertentu maka harus dikonsultasikan dengan dokter anak. Berbagai kelainan tersebut misalnya otot yg tidak berkembang secara optimal atau karena adanya gangguan saraf tepi, kelainan sumsum tulang belakang, kurangnya tenaga untuk beraktivitas, ukuran kepala bayi yg abnormal serta kerusakan susunan saraf pusat. Melalui berbagai pemeriksaan dokter dapat mendiagnosa penyebabnya dan mengatasi gangguannya.

Selain kedua hal di atas masalah keterlambatan perkembangan motor kasar si kecil dapat pula disebabkan kurangnya ia bergerak atau kurangnya rangsangan. Kalau hal ini yg terjadi tata laksana yg dapat dilakukan adalah dengan rehabilitasi medik antara lain melalui fisioterapi.
Fisioterapi dapat menjadi salah satu alternatif jalan keluar yaitu dengan melatih otot-otot tubuh si kecil sehingga kemampuan motor kasarnya diharapkan berkembang optimal.

Untuk menjadi manusia yg sempurna sejak dalam kandungan bayi mengalami proses tumbu kembang yg kompleks. Dan hal ini berlangsung tahp demi tahap seiring dengan bertambahnya usia seorang anak. Bisa saja tahapan perkembangan motor anak tidak sesuai dengan perkembangan normal. Karena pertumbuhan dan perkembangan setiap anak memang tidak sama, tetapi seperti diketahui, keterlambatan ini ada yg tergolong normal, sebaliknya ada yg tidak. Bila masih tergolong normal dengan lingkungan yg mendukung atau rangsangan yg tepat maka keterlambatan ini bisa dikejar. Tapi bila keterlambatannya karena suatu kelainan maka anak harus mendapat penanganan yg tepat.

Oleh karena itu disinilah peran penting orang tua untuk memantau dan memperhatikan perkembangan anak tahap demi tahap. Dengan demikian bila ada kelainan dapat segera diketahui dan ditangani secara cepat dan tepat.


Sumber : Bonus buklet majalaha Ayahbunda 2002.

Tidak ada komentar: